Pertukaran Mahasiswa Merdeka (2023)



Sagita Hokky Lusiana

Ilmu Komunikasi 2022

(Universitas Andalas, Kota Padang, Sumatera Barat)


Sagita Hokky Lusiana, Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Negeri Surabaya yang berusaha menarik diri untuk keluar dari zona nyaman. Keinginannya untuk mengeksplor hal baru, membuat Sagita tergabung menjadi bagian dari Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM 3) selama satu semester di Kampus Rangers, Universitas Andalas, Kota Padang.


Belajar sambil jalan-jalan? Modul Nusantara jawabannya! Melalui Program PMM, Sagita memperoleh berbagai benefit di antaranya konversi sebesar 20 SKS, Bantuan Biaya Hidup (BBH), pengalaman seru menjadi anak rantau di luar pulau, relasi baru dari seluruh mahasiswa dengan budaya berbeda, dan pastinya penjelajahan berbagai pesona alam yang ada di Sumatera Barat.


Seperti falsafah Minang yang berbunyi, “Alam Takambang Jadi Guru.” Menurutnya, seluruh proses adaptasi dan culture shock yang dialaminya selama program berlangsung akan menjadi pelajaran baru sekaligus kenangan yang tak terlupakan. Siap-siap gagal move on deh kalo ikut PMM! Lebih lanjut, kamu bisa berteman dengan Sagita melalui Instagram @sgitaasn.








Makhrus Tri Kresna

Ilmu Komunikasi 2022

(Universitas Andalas, Kota Padang, Sumatera Barat)


Makhrus Tri Kresna, Mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Negeri Surabaya yang bersemangat dan suka tantangan, mampu melepas diri dari zona nyamannya di Kota Reog, Ponorogo. Terpanggil untuk memahami kekayaan kebudayaan Indonesia, fokus utamanya adalah perluasan jaringan dan relasi. Keinginan ini mendorongnya mengikuti seleksi Pertukaran Mahasiswa Merdeka dari Kampus Merdeka di Universitas Andalas selama satu semester, membuka pintu ke pengalaman luar biasa. Selama pertukaran tersebut, Makhrus membangun banyak relasi dengan individu hebat, bukan hanya sebagai jaringan sosial, tetapi juga sebagai peluang belajar dari pengalaman dan keahlian mereka. Keberaniannya keluar dari zona nyaman membuka peluang tak terbatas. Pertukaran Mahasiswa Merdeka memberikan kesempatan pada Makhrus untuk belajar toleransi dan beradaptasi, memperdalam pemahamannya terhadap keragaman masyarakat Indonesia. Ia bukan hanya penerima ilmu, tapi juga agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai toleransi dan persatuan.


Eksplorasi kebudayaan Indonesia menjadi aspek yang dihargai oleh Makhrus. Berada di lingkungan kaya tradisi lokal memungkinkannya menggali lebih dalam warisan budaya bangsanya, memperkaya pengetahuannya dan memberikan wawasan baru tentang keberagaman budaya. Keputusan Makhrus untuk mengambil tantangan Pertukaran Mahasiswa Merdeka bukan hanya langkah tepat, tetapi juga investasi berharga dalam pembentukan dirinya. Pengalaman ini menciptakan kenangan indah, membuka pintu kesempatan, dan mendorong pertumbuhan pribadi yang berkelanjutan. Makhrus Tri Kresna menjadi contoh inspiratif bagi mereka yang berani mengejar tantangan, mencapai kesuksesan, dan memahami lebih dalam tentang dunia di sekitar mereka.





Eka Berliana Maharani

Ilmu Komunikasi 2022

(Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Sulawesi Selatan)


Eka Berliana Maharani salah satu Mahasiswa Ilmu Komunikasi semester 3 di Universitas Negeri Surabaya yang tengah menjelajah pendidikan di luar kampus melalui program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Pengalaman pertukaran mahasiswa di Universitas Hasanuddin membuat ia menjadi tertarik terhadap berbagai budaya di indonesia. Melalui program pertukaran ia dapat mengikuti serangkaian kuliah, seminar, dan eksplor pulau yang menyoroti berbagai aspek budaya nusantara. Salah satu kegiatannya yaitu Modul Nusantara di mana ia dapat belajar adat istiadat dan eksplor Pulau Sulawesi melalui kunjungan ke lokasi bersejarah, kontribusi sosial terhadap masyarakat dan kelas kebhinekaan oleh tokoh budayawan. 


Baginya konsep dan teori yang telah diajarkan di program studi ilmu komunikasi dapat membuka peluang untuk berkomunikasi yang lebih efektif di lingkungan berbeda secara kultural. Ia mengaku telah mengunjungi beberapa tempat selama program pertukaran mahasiswa seperti ke Tana Toraja, Pulau Lanjukang dan Malino untuk mengenal budaya setempat dan mengasah teori komunikasi lintas budaya dengan sesama mahasiswa pertukaran dan masyarakat Pulau Sulawesi.